Kecelakaan tragis yang menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, menjadi perhatian publik setelah ambruknya gedung yang mengakibatkan hilangnya banyak nyawa. Saat ini, jumlah korban meninggal dunia mencapai 53 orang, termasuk lima bagian tubuh yang ditemukan terpisah.
Tim SAR terus melaksanakan evakuasi dengan semangat yang tak kenal lelah, berhasil mengangkat 27 jenazah dari lokasi kejadian selama proses pencarian. Jenazah-jenazah tersebut kini tengah menjalani identifikasi di rumah sakit setempat untuk memastikan identitas korban.
“Pencarian ini berlangsung dengan fokus pada sektor-sektor yang belum sepenuhnya dievakuasi,” kata Emi Freezer, Kasubdit pada Basarnas, menyoroti pentingnya proses ini untuk memberikan penutupan kepada keluarga korban.
Proses Evakuasi yang Berlanjut dengan Kesulitan
Tim SAR menghadapi berbagai tantangan dalam upaya mengevakuasi para korban. Proses yang berlangsung hampir seharian penuh ini mengharuskan anggota tim untuk beroperasi secara hati-hati, terutama dalam membersihkan puing-puing bangunan yang runtuh.
Lebih dari 24 jam setelah kejadian, fokus penyisiran dilakukan di bagian utara gedung yang hancur, di mana puing-puing belum sepenuhnya terintegrasi dengan struktur utama. Pembersihan ini penting untuk memastikan tidak ada lagi korban yang terperangkap.
Di sektor selatan, situasi semakin genting sebab material reruntuhan teroris sangat mempersulit penyingkiran. Sebagian reruntuhan bersandar pada bangunan lain yang kondisinya sudah semakin miring sehingga memerlukan teknik khusus selama evakuasi.
Identifikasi Korban dan Potongan Tubuh yang Ditemukan
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, memberikan update terkait potongan tubuh yang ditemukan di lokasi kejadian. “Kita belum mengetahui apakah potongan-potongan tersebut berhubungan satu sama lain atau tidak,” ungkapnya.
Identifikasi lanjutan akan dilakukan oleh tim DVI Polda Jatim untuk memastikan identitas dari setiap bagian tubuh yang ditemukan. Ini menjadi langkah penting agar semua korban dapat diidentifikasi dengan tepat dan memberikan kejelasan bagi keluarga.
Nanang juga menegaskan bahwa tim tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut mengenai bagian tubuh yang ditemukan. Hal ini untuk menghindari spekulasi yang tidak perlu mengenai situasi tersebut.
Target Evakuasi Tamat pada Hari Ini
Dengan kemajuan yang signifikan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi proses evakuasi ini akan rampung pada hari ini. “Pembersihan puing di sektor utara dan tengah telah mencapai sekitar 80 persen,” ujar Kolonel Inf Hery Setiono, Plt Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB.
Tim masih harus bekerja keras di sisi selatan, di mana tantangan struktural membuat proses menjadi lebih rumit. Pembersihan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari potensi tambahan keruntuhan bangunan yang dapat mengancam keselamatan tim.
Saat ini, total korban yang ditemukan telah mencapai 157 orang, di mana 104 di antaranya selamat dan 53 lainnya meninggal dunia. Namun, 10 orang masih dalam pencarian dan hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan keluarga yang menanti informasi.
Ambruknya gedung tersebut mengejutkan banyak orang karena kejadian terjadi saat ratusan santri sedang melaksanakan ibadah Salat Ashar di dalamnya. Gedung tersebut diketahui merupakan bangunan tiga lantai yang masih dalam tahap penyelesaian.