Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami kondisi melemah dalam perdagangan terbaru. Ditutup pada 15 Oktober 2025, indeks mencatatkan penurunan sebesar 0,19% pada level 8.051,18, meskipun sempat mengalami koreksi yang lebih besar sebelum ini.
Pada sesi perdagangan tersebut, nilai transaksi yang terjadi mencapai angka yang signifikan, yaitu Rp 29,96 triliun. Aktivitas ini melibatkan sekitar 36,16 miliar saham yang diperjualbelikan dalam 2,69 juta transaksi, menunjukkan dinamika pasar yang cukup aktif.
Dari hasil penutupan ini, terlihat bahwa ada 449 saham yang turun, sementara 232 saham tercatat naik dan 122 saham tidak mengalami perubahan. Sebuah gambaran kompleks tentang sentimen investor di pasar saat ini.
Analisis Pasar dan Sentimen Investor di IHSG
Pada waktu yang sama, para investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih yang cukup besar, mencapai Rp 1,4 triliun di seluruh pasar. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 1,43 triliun berasal dari pasar reguler.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa saham yang nampak diminati, ketidakpastian tetap menjadi faktor penghalang bagi investor asing untuk berinvestasi lebih lanjut di pasar Indonesia. Pembelian bersih yang terbatas, hanya Rp 29,86 miliar, di pasar negosiasi dan tunai menambah catatan mengecewakan bagi pelaku pasar.
Pada saat bersamaan, ada beberapa saham yang menjadi sorotan dari para investor asing. Saham-saham ini terbukti mampu sedikit mengurangi dampak negatif bagi IHSG, menunjukkan adanya harapan di tengah sentimen yang kurang menggembirakan.
Daftar Saham yang Menarik Perhatian Investor Asing
Dalam upaya menganalisis lebih lanjut, berikut adalah beberapa saham yang tercatat memperoleh perhatian besar dari investor asing. Data dari Stockbit menunjukkan saham-saham ini mencatatkan net foreign buy yang signifikan selama perdagangan.
PT Rukun Raharja Tbk. menjadi yang teratas dalam daftar dengan nilai buy mencapai Rp 86,60 miliar. Diikuti oleh PT Aneka Tambang Tbk. dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk., masing-masing dengan nilai Rp 73,90 miliar dan Rp 70,67 miliar.
Beberapa saham lainnya yang juga mencuri perhatian adalah PT Barito Pacific Tbk. dan PT Kalbe Farma Tbk., dengan nilai transaksi masing-masing Rp 50,69 miliar dan Rp 40,75 miliar. Hal ini menunjukkan adanya minat yang kuat terhadap sektor-sektor tertentu di pasar.
Dampak Tekanan Pasar terhadap Saham-Saham Terkait
Menarik untuk dicermati bagaimana tekanan pasar berdampak pada saham-saham terkait. Dalam hal ini, saham pendukung yang mengalami penguatan ternyata tersebar di berbagai sektor, dari energi hingga kesehatan.
Pada sisi lain, ekspektasi terhadap perbaikan makroekonomi menjadi elemen penting yang perlu diwaspadai. Di tengah ketidakpastian, saham yang mendapat perhatian dari pihak asing bisa jadi indikatorkan potensi perbaikan yang akan datang.
Dengan perubahan sentimen yang cepat, investor diharapkan tetap cermat dalam menganalisis pergerakan pasar dan melakukan penyesuaian strategi investasi sesuai dengan kondisi yang ada. Kejelian dalam membaca pasar adalah kunci untuk meraih keuntungan dalam jangka panjang.
