Jakarta, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) kini membuka peluang bagi warga negara asing (WNA) untuk bergabung dalam struktur manajemen perusahaan BUMN. Pengumuman ini disampaikan oleh Chief Executive Officer Danantara, Rosan Roeslani, yang menekankan pentingnya analisis menyeluruh dalam proses perekrutan tersebut.
Rosan menyatakan bahwa kandidat ekspatriat yang ideal harus memiliki pengetahuan mendalam, kemampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi, dan keterampilan untuk meningkatkan daya saing perusahaan BUMN di tingkat global. Dalam perspektifnya, pemilihan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kinerja perusahaan di tengah tantangan yang ada.
Keberadaan sosok dengan standar tinggi dalam tata kelola manajerial, menurut himpunan Rosan, dapat membawa dampak positif bagi keberlanjutan perusahaan. Hal ini sejalan dengan upaya yang dilakukan untuk memerangi berbagai tantangan, termasuk potensi korupsi yang mungkin terjadi dalam tubuh BUMN.
Rosan melanjutkan bahwa niat tersebut bukan hanya untuk mempekerjakan WNA, tetapi lebih kepada meningkatkan kualitas pengelolaan dan transparansi. Dengan cara ini, diharapkan dapat tercipta kinerja perusahaan yang lebih baik dan sesuai dengan standar internasional.
Di sisi lain, terdapat perkembangan signifikan terkait PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang baru saja merombak sejumlah posisi dalam direksi dan komisaris. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada Rabu kemarin, yang menandakan langkah tegas untuk memajukan perusahaan penerbangan nasional.
Dalam rapat itu, Wamildan Tsani dihapus dari posisi direktur utama dan digantikan oleh Glenny H. Kairupan. Sementara itu, Thomas Sugiarto Oentoro terpilih sebagai wakil direktur utama, dan kekosongan posisi komisaris diisi oleh Frans Dicky Tamara.
Pada kesempatan yang sama, juga disetujui pengangkatan dua direktur baru dari kalangan warga negara asing, yaitu Balagopal Kunduvara dan Neil Raymond Mills. Pengangkatan ini dinilai penting untuk memperkuat struktur manajemen di Garuda Indonesia.
Rosan menekankan bahwa penambahan dua direktur asing ini mencerminkan komitmen Danantara dalam membangun kembali Garuda. Mereka diharapkan dapat membawa pengalaman internasional dan keahlian yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di industri penerbangan.
Beralih ke isu yang lebih luas, Rosan juga menggarisbawahi bahwa perbaikan di Garuda Indonesia bukanlah perkara mudah. Meskipun telah dilakukan injeksi modal beberapa kali, hasil yang diinginkan belum dapat dicapai secara maksimal.
Ke depan, Danantara berkomitmen untuk melakukan perbaikan manajerial yang mendalam, berdasarkan analisis menyeluruh dan dukungan dari para ahli dalam bidang aviasi. Hal ini dinilai krusial untuk memastikan rencana bisnis yang dijalankan dapat berfungsi secara efisien.
Kehadiran direktur ekspat diharapkan mampu mempercepat proses transformasi yang telah direncanakan. Dengan adanya latar belakang dan keahlian yang mumpuni, langkah ini diharapkan dapat merevitalisasi Garuda Indonesia.
Pentingnya Standar Tata Kelola Dalam BUMN
Standardisasi tinggi dalam tata kelola menjadi fokus utama bagi Rosan dan timnya. Dia percaya bahwa meningkatkan good governance adalah langkah vital untuk memastikan BUMN beroperasi secara optimal.
Menurut Rosan, daya saing perusahaan negara perlu ditingkatkan secara berkesinambungan. Mempekerjakan individu dengan pengalaman dan kredibilitas di kancah internasional diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan.
Melalui pengelolaan yang berbasis pada prinsip transparansi dan akuntabilitas, perusahaan BUMN diharapkan dapat meminimalisir potensi penyimpangan. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan publik dan menarik minat investor.
Rosan juga menekankan bahwa transformasi ini memerlukan kerjasama dari semua elemen di perusahaan. Dengan melibatkan pemangku kepentingan serta karyawan dalam proses tersebut, diharapkan hasil yang diraih akan lebih memuaskan.
Rencana jangka panjang untuk pengembangan BUMN juga menjadi perhatian Rosan. Dia berharap agar setiap langkah yang diambil mampu menguntungkan masyarakat serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Komitmen dalam Melawan Korupsi dan Penyimpangan
Aspek anti-korupsi sangat menjadi perhatian bagi Rosan dan tim Danantara. Mereka berkomitmen untuk membasmi praktik korupsi dalam tubuh BUMN yang dinilai menghambat kemajuan perusahaan.
Melalui pengangkatan wajah-wajah baru yang berintegritas, Danantara berupaya mewujudkan lingkungan kerja yang lebih bersih dan etis. Ini adalah bagian dari transformasi besar yang mereka jalankan untuk memperbaiki citra perusahaan di mata publik.
Rosan menjelaskan bahwa pengaturan internal yang ketat akan diterapkan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penyimpangan. Dengan langkah tersebut, harapannya ialah membentuk BUMN yang tidak hanya berorientasi profit, tetapi juga berfungsi untuk kepentingan rakyat.
Setiap keputusan yang diambil diharapkan mampu menciptakan struktur yang kuat dan mendukung pengembangan berkelanjutan. Rosan juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam mengawasi dan turut berpartisipasi dalam perubahan yang terjadi.
Dalam pandangan Rosan, semua tindakan yang diambil bersifat strategis dan berorientasi kepada hasil jangka panjang yang nyata. Dengan kebijakan yang tegas, diharapkan BUMN dapat bertransformasi menjadi entitas yang lebih kuat dan kredibel.
Strategi Peningkatan Modal dan Manajemen Keuangan
Salah satu langkah strategis yang diambil Danantara adalah peningkatan modal sebesar US$ 405 juta untuk Garuda Indonesia. Ini adalah bagian dari komitmen untuk memastikan kelangsungan operasional perusahaan.
Rosan menggarisbawahi bahwa semua rencana dan strategi yang diajukan harus tereksekusi dengan baik. Tanpa eksekusi yang tepat, meski dengan modal besar, tujuan perusahaan sulit untuk tercapai.
Menjaga kesehatan finansial menjadi salah satu prioritas utama dalam manajemen Garuda. Rosan percaya bahwa perusahaan perlu menciptakan struktur keuangan yang mapan agar mampu bersaing di industri penerbangan.
Rosan juga menekankan pentingnya inovasi dalam menjalankan operasional sehari-hari. Inovasi dalam layanan dan produk akan menjadi kunci untuk menarik minat konsumen dan menjaga loyalitas pengguna jasa penerbangan.
Dengan pendekatan ini, diharapkan Garuda akan mampu kembali merebut hati pelanggan serta membawa industri penerbangan Indonesia ke level yang lebih tinggi. Ini adalah langkah ke arah memperkuat citra dan kapabilitas perusahaan di pasar global.