Plafon KUR 2026 Meningkat Menjadi Rp 320 Triliun

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman baru-baru ini mengumumkan bahwa alokasi plafon untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2026 meningkat menjadi Rp 320 triliun. Peningkatan ini cukup signifikan karena ada tambahan sekitar Rp 40 triliun dari plafon tahun sebelumnya yang mencapai Rp 280 triliun.

Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII di gedung DPR RI Jakarta, Maman menekankan bahwa kenaikan ini sejalan dengan prioritas yang ditetapkan oleh Presiden RI. “Presiden sangat perhatian terhadap ekonomi kerakyatan,” ujarnya, menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung usaha kecil dan menengah.

Maman menyatakan bahwa peningkatan plafon kredit juga menimbulkan tantangan bagi kementerian dalam hal penyalurannya. Oleh karena itu, mereka meminta untuk menambah target alokasi ke sektor produksi agar dapat memaksimalkan manfaat KUR bagi masyarakat.

Peningkatan Alokasi Plafon Program KUR di Tahun 2026

Menteri UMKM menyampaikan bahwa jumlah alokasi plafon KUR untuk 2026 menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah dalam memperkuat sektor UMKM. Alokasi yang lebih besar diharapkan dapat semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat mikro.

Dengan alokasi baru ini, kementerian berharap dapat memperluas jangkauan kredit kepada lebih banyak pelaku usaha. Ini selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal.

Selama beberapa tahun terakhir, program KUR telah berhasil memberikan akses permodalan bagi banyak UMKM. Kenaikan plafon ini menjadi langkah positif untuk mendukung pertumbuhan sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi negara.

Tantangan dalam Penyaluran KUR ke Sektor Produktif

Meskipun ada peningkatan plafon, tantangan nyata tetap ada, yaitu penyaluran kredit yang tepat sasaran ke sektor produktif. Maman menegaskan pentingnya focus kementerian dalam memastikan bahwa dana tersebut digunakan untuk pengembangan usaha yang produktif.

Data menunjukkan bahwa per 15 November 2025, penyaluran KUR di sektor produksi telah mencapai 60% dari target yang ditetapkan. Ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam melaksanakan program yang ditujukan untuk mendukung pelaku usaha.

Kementerian terus berupaya memastikan bahwa penyaluran KUR dilakukan secara merata dan efisien. Umpan balik yang positif dari pelaku usaha akan menjadi indikator keberhasilan program ini.

Prestasi Penyaluran KUR dan Target Pencapaian

Salah satu pencapaian yang membanggakan adalah untuk pertama kalinya dalam sejarah program KUR, penyaluran ke sektor produksi mencapai 60,7%. Maman optimis bahwa angka ini akan meningkat hingga 61% pada bulan Desember 2025.

Hasil ini tidak lepas dari kerja keras tim kementerian serta dukungan dari berbagai stakeholder. Melalui kolaborasi ini, program KUR diharapkan dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak debitur di seluruh Indonesia.

Secara keseluruhan, sebanyak empat juta debitur telah menerima manfaat dari program KUR tahun ini. Angka ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi di sektor UMKM.