Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo mengakui bahwa kinerja Polri dalam merespons laporan masyarakat harus ditingkatkan. Dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Dedi menyoroti bahwa waktu respons Polri terhadap laporan masih lambat jika dibandingkan dengan layanan Pemadam Kebakaran.
Dia menyebutkan bahwa waktu respons ideal menurut standar PBB seharusnya di bawah sepuluh menit, sedangkan Polri masih berada di atas angka tersebut. Hal ini menjadi sorotan serius mengingat pentingnya keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dedi juga menjelaskan bahwa masyarakat lebih memilih melaporkan kejadian ke Pemadam Kebakaran (Damkar) karena responsnya yang lebih cepat dan efisien. Ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk perbaikan dalam sistem layanan Polri.
Untuk menghadapi tantangan ini, Dedi mengusulkan peningkatan pada layanan call center Polri 110. Dia berharap dengan optimalisasi sistem tersebut, setiap pengaduan yang diterima dapat direspons dalam waktu kurang dari sepuluh menit.
Tak hanya itu, Polri juga telah melakukan evaluasi internal dengan menyiapkan buku panduan bagi anggota sebagai pedoman. Hal ini diharapkan dapat mengurangi keluhan dari masyarakat terkait perilaku negatif atau penyalahgunaan wewenang oleh oknum polisi.
Meningkatkan Kualitas Layanan Melalui Reformasi Internal
Dedi menekankan bahwa Korps Bhayangkara saat ini berkomitmen untuk melakukan perbaikan dan reformasi. Dalam upaya tersebut, Dedi memastikan bahwa Polri terus melakukan evaluasi untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin besar.
Polri juga telah membentuk tim khusus untuk mempercepat proses reformasi. Tim ini bertugas untuk mencatat setiap tuntutan dari masyarakat dan juga para aktivis hak asasi manusia.
Dalam hal ini, Dedi menjelaskan bahwa semua masukan dari berbagai pihak telah dicatat dan menjadi bahan evaluasi. Ia percaya bahwa pendekatan ini akan membantu Polri meningkatkan kinerjanya secara nyata.
Sejak awal 2025, Polri telah melakukan konstruksi terhadap kinerja secara menyeluruh. Dedi menegaskan hal ini penting untuk mendeteksi masalah yang ada dan melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk tim Litbang, Polri berupaya memetakan tugas-tugas utama yang perlu ditingkatkan. Salah satu fokus utama adalah pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat yang mendapatkan respons positif dari masyarakat.
Transformasi dan Akuntabilitas dalam Polri
Selain peningkatan kinerja, Polri juga menghadapi tantangan dalam hal akuntabilitas. Dedi mengatakan bahwa pengawasan internal yang lebih ketat perlu diterapkan untuk mencegah terjadinya arogansi dan penyalahgunaan wewenang.
Dia mencatat bahwa masalah perilaku menyimpang di tubuh Polri menjadi salah satu keluhan utama dari masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan pengawasan akan menjadi prioritas dalam rencana reformasi.
Reformasi yang sedang dilakukan ini bukan hanya mengarah pada peningkatan kinerja, tetapi juga pada perubahan orientasi budaya di dalam tubuh Polri. Dedi ingin agar seluruh anggota Polri menyadari pentingnya integritas dan pelayanan publik yang baik.
Pendekatan baru ini diharapkan akan membawa dampak positif dan menunjukkan komitmen Polri untuk melayani masyarakat dengan lebih baik. Dedi percaya bahwa perubahan ini akan membuat masyarakat lebih percaya pada institusi kepolisian.
Dalam setiap langkah perubahan, Dedi menegaskan bahwa komunikasi dengan masyarakat adalah elemen kunci. Keterbukaan dan transparansi dalam memberikan informasi akan menjadi salah satu cara meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Strategi Peningkatan Respons Polri untuk Masyarakat
Salah satu langkah konkret dalam strategi peningkatan ini adalah memperbaiki sistem pengaduan di Polri. Dedi menegaskan bahwa layanan call center 110 harus lebih mudah diakses dan efisien. Dengan demikian, masyarakat akan lebih percaya untuk melaporkan setiap kejadian.
Sistem pelatihan untuk para anggota Polri juga harus ditingkatkan. Dedi berkeyakinan bahwa dengan pelatihan yang baik, anggota Polri dapat memberikan pelayanan yang lebih responsif dan humanis kepada masyarakat.
Pemanfaatan teknologi juga menjadi bagian penting dalam meningkatkan sistem layanan. Dedi menekankan pentingnya adopsi teknologi modern untuk mempermudah proses pengaduan dan respons dari pihak kepolisian.
Kolaborasi dengan instansi lain, seperti Pemadam Kebakaran, juga menjadi penting. Dedi ingin agar Polri dapat belajar dari sistem yang sudah berhasil diterapkan oleh instansi lain dalam hal respons cepat terhadap laporan masyarakat.
Akhirnya, pemantauan dan evaluasi berkala terhadap kinerja Polri akan dijadikan prioritas untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil memberikan hasil yang positif dan dapat dipertanggungjawabkan.
