Wukirsari Bantul – Kalurahan Wukirsari yang terletak di Kapanewon Imogiri, Bantul, DIY, telah mencatatkan prestasi luar biasa dengan masuk ke dalam daftar 55 Desa Wisata Terbaik Dunia 2024 versi United Nations World Tourism Organization (UNWTO). Pengakuan ini bukan hanya membanggakan Bantul, tetapi juga mengukuhkan Wukirsari sebagai salah satu destinasi wisata kelas dunia yang tidak hanya diakui secara regional, tetapi juga internasional.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan budaya yang berkelanjutan. Wukirsari telah menunjukkan komitmen inovatif dan transformatif dalam mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Penghargaan ini tidak datang begitu saja. Wukirsari dikenal kaya akan potensi wisata berbasis tradisi lokal, seperti seni batik tulis, kerajinan wayang kulit, hingga kekayaan budaya berupa upacara tradisional dan kearifan lokal yang masih terjaga. Ditambah dengan keindahan alam khas Imogiri yang memanjakan mata, Wukirsari menjadi bukti nyata bagaimana desa dapat menjadi pusat inovasi sekaligus pelestarian budaya.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa pariwisata tidak hanya tentang pemandangan indah, tetapi juga melibatkan komitmen untuk melestarikan warisan budaya dan memberdayakan masyarakat lokal. Wukirsari telah berhasil menciptakan harmoni antara pelestarian lingkungan, pemberdayaan ekonomi lokal, dan pengalaman wisata yang autentik.
Dengan pengakuan dari UNWTO, Wukirsari membuka pintu bagi wisatawan dunia untuk menikmati pesona Bantul yang sesungguhnya. Bukan hanya sebagai tujuan wisata, tetapi juga sebagai contoh inspiratif bagaimana desa dapat memainkan peran penting dalam pembangunan global yang berkelanjutan.
Warisan Budaya dan Kekayaan Alam Wukirsari
Prestasi yang diraih oleh Wukirsari tidak lepas dari kekayaan warisan budaya dan potensi alam yang luar biasa. Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja, menegaskan bahwa pengakuan ini adalah kebanggaan bukan hanya bagi masyarakat Bantul, tetapi juga bagi seluruh Indonesia. Wukirsari berhasil melestarikan dan mempromosikan berbagai warisan budaya tak benda dunia secara berkelanjutan, menjadikannya desa wisata yang unik dan berkelas dunia.
Salah satu kebanggaan Wukirsari adalah kekayaan tradisi yang masih hidup dan terus berkembang. Desa ini dikenal sebagai pusat seni batik khas, khususnya Batik Giriwoyo, yang memiliki motif unik dan sarat makna. Selain itu, terdapat seni Tata Sungging, yaitu seni ukir kulit untuk wayang, yang merupakan bagian integral dari budaya Jawa.
Tidak hanya itu, Wukirsari juga dikenal sebagai tempat kelahiran para pengrajin keris, senjata tradisional khas Jawa yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Proses pembuatan keris yang melibatkan teknik kuno dan spiritualitas tinggi menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin memahami filosofi di balik senjata tradisional ini.
Di sisi lain, Wukirsari juga menjadi pintu gerbang untuk menjelajahi Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, sebuah situs sejarah yang penuh nilai spiritual. Ditambah dengan lanskap alam yang menawan, Wukirsari menawarkan pemandangan bukit, persawahan hijau, serta suasana pedesaan yang asri dan menenangkan.
Kolaborasi antara pelestarian budaya dan pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Wukirsari tidak hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal. Potensi seperti ini menjadikan Wukirsari sebuah model desa wisata yang ideal untuk dicontoh oleh daerah lain, baik di Indonesia maupun dunia.
Melalui berbagai potensinya, Wukirsari membuktikan bahwa warisan budaya dan alam bisa menjadi aset yang tidak hanya bernilai sejarah, tetapi juga ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar. Penghargaan dari UNWTO semakin mempertegas posisi Wukirsari sebagai ikon wisata unggulan yang membawa nama Indonesia ke pentas dunia.
Inspirasi dari Wukirsari untuk Desa Wisata Lain
Prestasi Kalurahan Wukirsari sebagai salah satu Desa Wisata Terbaik Dunia 2024 oleh UNWTO menjadi dorongan besar bagi desa wisata lain untuk mengikuti jejaknya. Sekda Bantul, Agus Budi Raharja, mengajak seluruh masyarakat Indonesia, bahkan dunia, untuk datang dan belajar dari Wukirsari. Hal ini menunjukkan bahwa potensi lokal, jika dikelola dengan baik, dapat membawa desa kecil menjadi sorotan global.
Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro, menceritakan perjalanan panjang yang telah dilalui desanya untuk mencapai penghargaan ini. Sebelum diakui oleh UNWTO, Wukirsari telah memenangkan penghargaan Desa Wisata Maju versi Kemenparekraf pada tahun 2023. Pengakuan tersebut menjadi batu loncatan menuju tingkat internasional, dengan memenuhi berbagai kriteria ketat dari UNWTO.
Susilo menegaskan bahwa keberhasilan ini diraih dengan menjaga keasrian lingkungan, melestarikan nilai-nilai lokal, dan mempertahankan tradisi khas desa. Wukirsari memiliki dua warisan budaya tak benda dunia, yaitu batik dan wayang, yang menjadi andalan utama. Saat ini, terdapat 640 pengrajin batik dan 300 pengrajin wayang di desa tersebut, yang terus diberdayakan dengan dukungan sarana dan prasarana memadai.
Keberadaan para perajin ini menjadi bukti bahwa Wukirsari tidak hanya berfokus pada wisata, tetapi juga pada pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi lokal. Meskipun demikian, Susilo mengakui bahwa masih ada tantangan yang harus diatasi, terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal untuk menerima wisatawan mancanegara. Salah satu kebutuhan mendesak adalah pelatihan pemandu wisata yang mahir berbahasa Mandarin, meskipun sudah banyak pemandu yang fasih berbahasa Inggris.
Wukirsari memberikan pelajaran berharga bahwa kombinasi antara pelestarian budaya, inovasi wisata, dan dukungan masyarakat dapat membawa desa ke tingkat yang lebih tinggi. Bagi desa wisata lain, Wukirsari adalah contoh nyata bahwa keunikan lokal yang dijaga dengan konsisten dapat menjadi aset global yang diakui dunia.
Menjadi Inspirasi untuk Desa Wisata Lain
Pengakuan Wukirsari sebagai salah satu Desa Wisata Terbaik Dunia oleh UNWTO 2024 membawa pesan penting bagi desa-desa wisata lainnya di Indonesia. Sekretaris Daerah Bantul mendorong agar keberhasilan ini dijadikan inspirasi, menunjukkan bahwa dengan usaha dan komitmen bersama, desa wisata mana pun dapat mencapai prestasi serupa. “Kami mengajak desa wisata lain untuk mengikuti jejak Wukirsari. Masyarakat Indonesia dan dunia, silakan datang dan lihat langsung ke Wukirsari,” ungkapnya.
Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro, menjelaskan bahwa perjalanan desa ini menuju pengakuan internasional tidaklah singkat. Sebelumnya, Wukirsari telah dinobatkan sebagai Juara Desa Wisata Maju 2023 oleh Kemenparekraf. Penghargaan ini menjadi pijakan untuk melangkah ke tingkat global dengan memenuhi berbagai kriteria ketat yang ditetapkan oleh UNWTO.
Beberapa aspek utama yang dinilai adalah keasrian lingkungan, upaya melestarikan nilai lokal, dan penguatan tradisi budaya. Desa ini menjadi pusat seni dan budaya dengan memiliki dua warisan budaya tak benda dunia, yaitu batik dan wayang. Saat ini, terdapat sekitar 640 pengrajin batik dan 300 pengrajin wayang di Wukirsari yang terus mendapat dukungan fasilitas dan pelatihan untuk mempertahankan kualitas hasil karya mereka.
Meski telah meraih pencapaian luar biasa, Susilo mengakui bahwa ada tantangan yang masih dihadapi, terutama dalam meningkatkan sumber daya manusia. Salah satu fokus pengembangan adalah menyiapkan pemandu wisata yang mampu berbahasa asing. Jika pemandu berbahasa Inggris sudah cukup banyak, kemampuan berbahasa Mandarin masih menjadi kebutuhan yang perlu segera dipenuhi untuk melayani wisatawan dari Tiongkok yang terus meningkat jumlahnya.
Wukirsari menunjukkan bahwa dengan kerja keras, pelestarian budaya, dan pengelolaan yang terencana, sebuah desa kecil dapat menjadi pusat perhatian dunia. Kini, desa ini membuka pintunya bagi siapa saja yang ingin melihat langsung keberhasilan yang telah diraih, sembari belajar dari kisah perjalanan mereka.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.